BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi
sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh
manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia
terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Semakin modern sebuah zaman maka semakin
banyak manusia yang mengembangkan iptek untuk mempermudah pekerjaannya seperti
membuat dan memakai rangkaian sensor cahaya yang telah dirancang tergantung
dengan keinginan manusia itu sendiri sehingga dapat melakukan fungsi-fungsi
kontrol. Pada kehidupan sehari-hari orang tidak pernah lepas dari penerangan
lampu listrik. Untuk menghemat penggunaan daya listrik yang berlebihan, umumnya
dilakukan dengan memutus aliran listrik menggunakan saklar manual. Tetapi
penggunaan saklar manual dianggap kurang efektif karena seringkali orang lupa
untuk mematikannya. Dengan perkembangan iptek, sehingga kita dapat membuat
sebuah saklar yang bisa bekerja secara otomatis untuk menyalakan dan mematikan
lampu tanpa harus menekan tombol saklar.
Sensor adalah komponen
yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan
analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik atau Sensor
merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan
sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita
inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Salah satu jenis resistor
yang peka terhadap perubahan cahaya adalah LDR. Resistansi LDR akan berubah
seiring dengan intensitas cahaya yang mengenainya. maka LDR dapat digunakan
sebagai sensor cahaya. sensor ini akan berubah resistansinya jika ada perubahan
tingkat kecerahan cahaya. Prinsip inilah yang akan digunakan untuk mengaktifkan
transistor untuk menghidupkan LED pada lampu Jalan raya. yang dimana lampu akan menyala dan mati secara
otomatis karena tergantung pada intensitas cahayanya.
1.2 Tujuan
dan Manfaat
Adapun maksud dan
tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut
1. Membangun otomatisasi lampu jalan raya ketika siang dan malam hari.
2.
Mempermudah
dalam menyalakan dan mematikan lampu jalan raya
3.
Dapat
mengurangi pemakaian tenaga listrik ketika terjadi kelalaian mematikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
2.1.1
Sensor LDR
Gambar
2.1 LDR
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent
Resistor) adalah salah satu jenis
resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami
perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR
(Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima
oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa
resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida
yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut
banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang
gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai
resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor
konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti
pemasangan resistor biasa.
2.1.2
TIP 31 C
NPN epitaxial Silicon
Transistor.
Spesifikasi :
- Jenis : NPN
- Arus kolektor
kontinyu maks (Ic) : 3 A
- Tegangan maksimal
collector-emitter (Vce) 40 V
- Tegangan minimal
basis-collector on-state (Vbe)sat : 1.8 V (MAX)
- Tegangan saturasi
maksimal collector-emitter (Vce)sat : 1.2 V
- Hfe : 50
- Bandwidth : 3 MHz
- Kemasan : TO-220 https://www.indo-ware.com/produk-2771-tip31-tip-31-tip31c-.html
Gambar 2.2 TIP 31 C
TIP
31 C Disebut transistor bi-polar karena transistror ini mempunyai dua kutub
yang terbentuk atas material-material penyusunnya, yaitu semikonduktor type P
(positif) dan semikonduktor type N (negatif).
Pada
kutub yang satu material semikonduktor mempunyai lubang-lubang (holes)
bermuatan positif, di mana lubang-lubang ini dapat bergerak sebagai pengangkut
muatan (type P). Terbentuknya lubang-lubang ini adalah karena adanya elektron
yang terbebas akibat diberi atom akseptor. Sedangkan pada kutub yang satunya
lagi material semikonduktor tidak mempunyai lubang-lubang (holes), hanya
ion-ion positif yang terikat (tidak bisa bergerak) sedangkan padanya juga telah
terbebas elektron-elektron akibat diberi atom donor (type N).
Pada
transistor NPN, dua lapisan bahan semikonduktor tipe N mengapit selapisan bahan
semikonduktor tipe P. Satu lapisan tipe
N terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi sebagai kolektor, sedangkan
satu lapisan tipe N yang lainnya terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi
sebagai emitor. Lapisan semikonduktor
tipe P terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi sebagai basis.
Transistor
NPN kolektor diberi tegangan positif terhadap emitor. Tegangan antara kolektor dengan emitor ini
disebut VCE. NPN basis diberi tegangan positif terhadap emitor. Tegangan antara basis dengan emitor ini
adalah tegangan maju, disebut VBE. Besarnya VCE bisa variatif, tetapi tidak
boleh melampaui tinggi VCEO yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuat
transistor yang bersangkutan. Setiap
tipe transistor mempunyai ketentuan VCE maksimal yang bisa berbeda-beda. Besar
tegangan antara basis dengan emitor (VBE) adalah tetap dan tidak bisa lebih
besar dari nilai tetapnya, yaitu sekitar 0,2V bagi transistor yang dibuat dari
bahan germanium (transistor produksi lama) dan sekitar 0,6V bagi transistor
yang dibuat dari bahan silikon.
Prinsip
kerja dari transistor yaitu “ jika pada basis mengalir arus IB, maka pada
kolektor mengalir arus IC dan pada emitor mengalir arus IE dengan hubungan :
IE
= IB + IC
Dimana
: IE = arus pada Emitor
IB = arus pada Basis
IC = arus pada Kolektor
Besaran-besaran
dalam data karakteristik transistor
Setiap
transistor mempunyai data yang memberikan gambaran tentang
karakteristiknya. Data ini disertakan
oleh pabrik atau perusahaan yang membuatnya sebagai keterangan atau patokan
dasar berkaitan dengan penggunaan transistor tersebut di dalam
rangkaian-rangkaian elektronik. Di dalam
data transistor itu disebutkan tentang besaran-besaran tertentu, di antaranya
yang terpenting adalah : VCEO, IC, Pd max, fT, dan hFE.
VCEO,
adalah tinggi tegangan maksimal antara kolektor dengan emitor dalam keadaan
basis terbuka (tidak ada hubungan atau sambungan). Tegangan kerja antara kolektor dan emitor
yang diberikan kepada transistor harus berada di bawah angka VCEO.
IC,
adalah besar arus maksimal yang mengalir pada kolektor. Besar arus maksimal ini tidak boleh
dilampaui, karena itu dalam penggunaan transistor besar arus kolektor harus
disetel agar senantiasa berada di bawah IC.
Pd
max, adalah disipasi daya maksimal transistor. Daya yang dibebankan kepada
transistor harus berada di bawah ketentuan Pd max ini.
fT, adalah
frekwensi yang menjadi batasan kemampuan transistor dalam menanganinya. Transistor tidak bisa digunakan sebagai
penguat atau sebagai osilator pada frekwensi di atas fT.
hFE adalah faktor
penguatan arus. Penyetelan arus basis
akan mempengaruhi besar arus pada
kolektor transistor, sebab arus kolektor
adalah arus basis dikalikan dengan hFE.
2.1.3
Resistor
Resistor adalah
komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat/pembatas arus listrik.
Berikut adalah simbol dan salah satu bentuk fisik resistor.
Gambar 2.5 resistor dan simbolnya
Dalam aplikasinya
resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada rangkaian seri maka
resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan karakteristik nilai
resistor akan bertambah sesuai dengan nilai resistor yang dihubung seri
tersebut. Kemudian resistor pada https://drive.google.com/open?id=0B8TWYXkonfigurasi paralel resistor berfungsi sebagai
pembagi arus dan memiliki karakteristik nilai resistansi menjadi lebih rendah
berbanding terbalik dengan jumlah dan nilai resistansi resistor yang diparalel.
Contoh
pembacaan resistor 4 gelang
Cincin
1 :
hijau = 5
Cincin
2 : merah =
2
Cincin
3 : kuning = 104
Cincin
4 : putih = 10%
Jadi
pembacaannya 520kΩ ± 10%
2.2 Alat dan bahan
1.
Solder
2.
PCB polos
3.
Laptop
4.
Timah
5.
Peenyedot timah
6.
Gunting
7.
Papan kayu
8.
Tang
9.
Resistor 1K 3 pcs
10.
LDR 1 pcs
11.
Potentio 5k 1 pcs
12.
Tr TIP 31 C 2 pcs13.
Relay 5 V 1 pcs
14.
Diode 1n4002/1n4007 1 pcs
15.
Battery 9 V 1 pcs
16.
Terminal blocK
17. rangkaian dimmer
2.3 Gambar Rangkaian
Design PCB & Gambar rangakaian 2.6
2.4 Prinsip Kerja
Rangkaian dan Analisa Data
Ketika sensor LDR terkena intensitas cahaya terang maka
resistansinya akan rendah. Sedangkan ketika intensitas cahaya yang redup maka
resistansinya akan tinggi. Dimana resistansi dari LDR tersebut akan dijadikan
parameter untuk rangkaian.Di dalam rangkaian ini menggunakan transistor jenis
NPN tipe TIP 31C karena dengan menggunakan transistor jenis NPN maka transistor
akan bekerja di daerah aktif apabila basis diberi arus positif. Ketika basis
tidak mendapatkan arus positif maka transistor akan mengalami cut off. Pemilihan
transistor TIP 31 C karena memiliki tegangan kerja yang cukup untuk memicu
relay 5 - 12 V (relay kecil),
Pada gambar
2.11 menunjukan simulasi dimana LDR
digantikan dengan Potensio 68 KΩ ,Karena LDR dan Potensio memiliki
karakteristik yang hampir sama dimana memanfaatkan resistansi sebagai parameter.
Dalam perancangannya kita memiliki 2 transistor dengan
cara kerja yaitu apabila transistor kanan mati maka transistor kiri akan
menyala dan sebaliknya jika transistor kanan menyala maka transistor kiri akan
mati. Maka dengan demikian diperlukan perancangan pada rangkaian tersebut
dengan memanfaatkan LDR sebagai penghambat arus dan tegangan memasuki basis
transistor kanan. Berikut perancangannya.
Rangkaian transistor kanan menggunakan common-collector
dimana posisi hasil penguatan arus berada pada kutub emitor,tanpa menghasilkan
penguatan arus. Pada konfigurasi tersebut input diumpankan ke basis transistor
dan outputnya pada emitor.
Rumus :
Transistor memiliki Hfe 10-50 gain DC current. Untuk Perhitungannya silahkan download pada link https://drive.google.com/open?id=0B8TWYX
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang
dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan
cahaya.
Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Tegangan keluaran pada saat tidak adanya
cahaya atau intensitas cahayanya rendah maka tegangan keluarannya besar berbeda
jika intensitas cahayanya tinggi tegangan keluaranya kecil, sedangkan hambatan
pada saat intensitas cahayanya rendah didapat bahwa lebih besar dari pada
hambatan pada saat intensitas cahayanya tinggi atau pada saat LDR terbuka atau
adanya cahaya.
Jika tidak ada cahaya atau intensitas cahaya rendah maka lampu secara otomatis akan menyala dengan sendirinya begitupun jika intensitas cahaya tinggi maka lampu akan mati dengan sendirinya.
Jika tidak ada cahaya atau intensitas cahaya rendah maka lampu secara otomatis akan menyala dengan sendirinya begitupun jika intensitas cahaya tinggi maka lampu akan mati dengan sendirinya.
3.2 Saran
Penulis akan menyampaikan beberapa saran
yang diharapkan pembaca dapat memahami prinsip perangkat yang dirancang sehingga
dapat mengembangkan alat ini. Adapun saran – saran tersebut adalah :
1. Lakukan dengan teliti dan hati-hati saat pemasangan
komponen agar tidak terjadi kerusakan ataupun korsleting
2. Manfaatkan
teknologi semaksimal mungkin untuk
memudahkan pekerjaan manusia meskipun hanya sebuah
prototype sederhana.
DAFTAR
RUJUKAN
http://elektronika-dasar.web.id/transistor-sebagai-saklar/ (diakses pada 28 november 2016)
http://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchword=Datasheet%20tip31c&gclid=CjwKEAiAyO_BBRDOgM-K8MGWpmYSJACePQ9C9H3Z6TQevK4NK6HdW9igD0yzDyHOyAOtbkZcV95JUhoCWAjw_wcB (diakses pada 28 november 2016)
http://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/ (diakses pada 28 november 2016)
http://belajarelektronika.net/pengertian-ldr-fungsi-dan-prinsip-kerjanya/ (diakses pada 28 november 2016)
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/(diakses pada 28 november 2016)
No comments:
Post a Comment